Investigasi Runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny: Dugaan Konstruksi Jadi Sorotan

  • Whatsapp
Compress 20251002 022551 1052
Tragedi Sidoarjo yang Menelan Korban Jiwa

SIDOARJO, Nusantaraabadinews.com – Ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, tak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Peristiwa yang menewaskan 5 orang santri dan melukai 13 lainnya pada Rabu (1/10/2025) itu kini memunculkan pertanyaan besar soal penyebab sebenarnya.

Selain faktor teknis dalam proses evakuasi, perhatian publik kini tertuju pada kualitas konstruksi dan keamanan bangunan musala yang baru digunakan beberapa tahun terakhir.

Bacaan Lainnya
Compress 20251002 022551 1052
Tragedi Sidoarjo yang Menelan Korban Jiwa

Hasil pantauan di lapangan menunjukkan sebagian besar reruntuhan berupa beton dan material bangunan yang tidak sepenuhnya menempel kokoh. Beberapa saksi mata bahkan menyebut bagian atap terdengar retak sebelum runtuh.

“Dari awal sudah ada suara retakan kecil, tidak lama kemudian langsung roboh menimpa para santri yang sedang berada di dalam,” ungkap salah satu warga sekitar yang ikut membantu evakuasi.

Pakar konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ir. Bagus Santosa, menilai bahwa kegagalan struktur bisa menjadi penyebab utama.
“Bangunan musala biasanya tidak terlalu besar, tapi kalau tidak dirancang dengan standar beban yang benar, potensi ambruk sangat tinggi, apalagi bila ada kelemahan di material,” jelasnya saat dimintai pendapat.

Selain konstruksi, faktor lingkungan disebut turut berkontribusi. Curah hujan tinggi yang belakangan mengguyur wilayah Sidoarjo diduga memperlemah struktur tanah di sekitar pondok.

“Kalau tanahnya labil dan drainase tidak baik, fondasi bisa terdampak. Itu sebabnya analisis geoteknik sangat penting sebelum membangun,” tambah Bagus.

Meski berbagai dugaan bermunculan, Basarnas menegaskan fokus utama masih pada penyelamatan korban.
“Investigasi penyebab runtuhnya musala akan menjadi ranah pihak terkait, sementara kami tetap melanjutkan pencarian hingga lokasi benar-benar aman,” kata Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyatakan siap melakukan audit menyeluruh terhadap fasilitas pendidikan dan rumah ibadah di wilayahnya, termasuk seluruh bangunan pondok pesantren.

“Kami akan bentuk tim teknis untuk memastikan keamanan bangunan, supaya kejadian seperti ini tidak terulang,” kata perwakilan Pemkab Sidoarjo.

Bagi keluarga korban, musibah ini bukan sekadar bencana, tapi juga pertanyaan besar yang menuntut jawaban. Transparansi penyelidikan penyebab ambruknya musala Ponpes Al Khoziny menjadi tuntutan moral agar tragedi serupa bisa dicegah di masa mendatang.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *