SURABAYA, Nusantaraabadinews.com – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Wijaya Kusuma menunjukkan komitmen kuat dalam memastikan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang siap bersaing di luar negeri. Bekerja sama dengan Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba – Bhayangkara Indonesia (LRPPN-BI), lembaga ini menggelar uji narkoba (tes urine) bagi sepuluh calon tenaga kerja yang dijuluki “Anak Berprestasi” dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Tes urine ini menjadi bagian penting dalam tahapan seleksi ketat yang dilakukan untuk memastikan seluruh calon tenaga kerja Indonesia benar-benar bebas dari penyalahgunaan narkoba sebelum diberangkatkan ke Jepang.

Ketua Umum LPK Wijaya Kusuma, Teguh Digdayanto, menegaskan bahwa kegiatan tes urine ini merupakan bentuk kehati-hatian lembaganya dalam menyeleksi calon pekerja migran, meskipun para peserta telah melalui berbagai tahapan sebelumnya, termasuk psikotes di lingkungan militer.
“Meskipun anak-anak ini berprestasi, kita tidak bisa asal percaya saja. Karena itu, setelah psikotes di AL TNI, kami arahkan mereka menjalani tes narkoba di LRPPN-BI yang telah bekerja sama dengan kami,” ujar Teguh.
Teguh menjelaskan bahwa kegiatan skrining narkoba ini merupakan bagian dari implementasi program kerja sama internasional antara Indonesia, Korea, dan Jepang, yang mewajibkan setiap calon pekerja untuk memenuhi standar bebas narkoba sebagai syarat utama keberangkatan.
Dalam kesempatan itu, Teguh Digdayanto menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi peserta yang terindikasi menggunakan narkoba. LPK Wijaya Kusuma akan mengambil langkah tegas sesuai prosedur.
“Jika nantinya ada peserta yang kedapatan positif menggunakan obat-obatan terlarang, maka kami akan langsung menyerahkan yang bersangkutan ke pihak rehabilitasi untuk ditindaklanjuti. Otomatis mereka tidak bisa berangkat terlebih dahulu,” tegasnya.
Langkah tersebut, lanjut Teguh, tidak hanya bertujuan untuk menjaga nama baik lembaga dan negara, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab moral agar tenaga kerja Indonesia yang diberangkatkan ke Jepang memiliki integritas, kesehatan, dan mentalitas kerja yang kuat.
Sementara itu, Ketua LRPPN-BI Siswanto menyambut positif kerja sama tersebut. Ia menilai bahwa pelibatan lembaga rehabilitasi dalam proses seleksi calon tenaga kerja merupakan bentuk pencegahan dini terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda dan calon pekerja migran.
“Kegiatan ini disambut baik oleh pihak LRPPN-BI. Kami siap mendukung penuh upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan calon pekerja migran,” ujar Siswanto.
Ia menambahkan, kerja sama lintas lembaga seperti ini diharapkan menjadi contoh bagi institusi lain untuk menjaga integritas dan kesehatan moral calon tenaga kerja Indonesia sebelum diberangkatkan ke luar negeri.
Pelaksanaan tes urine ini menjadi bukti nyata komitmen LPK Wijaya Kusuma dan LRPPN-BI dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, profesional, dan berintegritas tinggi.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk dukungan nyata terhadap visi nasional dalam membangun generasi muda produktif, sehat, dan bebas dari narkoba.(**)