Tradisi Adat Jawa (Midodareni) Sambut Pernikahan Clara Mutiara Dewanti dan Tri Wahyudi di Karanganyar

  • Whatsapp
Incollage 20251018 224907374

Karanganyar, Jawa Tengah — Sabtu, 18 Oktober 2025
Tradisi budaya Jawa kembali tampak lestari dalam acara Midodaren yang digelar oleh keluarga besar Clara Mutiara Dewanti, S. Fr. Kep., Ns., pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025. Acara berlangsung khidmat dan penuh makna di kediaman keluarga mempelai wanita yang berlokasi di Jurug RT 07 RW 01, Ngringo, Jaten, Karanganyar, tepatnya di sebelah timur Jembatan Jurug Lama.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa yang sarat nilai filosofis dan spiritual, sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur serta simbol kesiapan calon pengantin wanita memasuki jenjang kehidupan rumah tangga.

Img 20251018 Wa0518Clara Mutiara Dewanti adalah putri dari Bapak Sentot Saimin Prabowo dan Ibu Wahyu Setyo Utami, keluarga yang dikenal luas di lingkungan masyarakat Karanganyar sebagai pribadi-pribadi yang bersahaja dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Sang calon mempelai pria, Tri Wahyudi, A. Md., merupakan putra dari Bapak Suroto Partoyoso dan Ibu Musinem, yang berdomisili di Ngemplak RT 02 RW 03, Banyuanyar, Ampel, Boyolali.

Prosesi Midodaren malam itu dihadiri oleh keluarga besar kedua mempelai, tokoh masyarakat setempat, serta tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk rekan sejawat dan mitra kerja keluarga. Suasana acara berlangsung dalam nuansa kekerabatan yang hangat, disertai dengan doa-doa yang dipanjatkan untuk kelancaran prosesi pernikahan yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.

Img 20251018 Wa0603Img 20251018 Wa0536Img 20251018 Wa0668Dalam adat Jawa, Midodaren merupakan momen sakral yang menggambarkan simbolisasi turunnya bidadari (widadari) dari kayangan untuk mendampingi dan memberi restu kepada calon pengantin wanita. Dalam prosesi ini, calon mempelai perempuan menjalani berbagai ritual yang dimaknai sebagai bentuk pembersihan lahir dan batin, serta permohonan restu kepada orang tua.

Kehadiran keluarga besar serta dukungan dari masyarakat sekitar menjadi cermin kuatnya nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang masih dijunjung tinggi di tengah kehidupan modern saat ini. Tradisi seperti ini menunjukkan bahwa upaya pelestarian budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab pelaku adat, tetapi juga perlu mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemangku kebijakan di tingkat daerah maupun nasional.

Dengan terlaksananya acara ini, keluarga besar berharap agar pernikahan antara Clara Mutiara Dewanti dan Tri Wahyudi dapat berlangsung lancar, penuh berkah, serta menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. (Abie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *