SURABAYA, Nusantaraabadinews.com – Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang (PAC) Sawahan, Kota Surabaya, terus memperkuat perannya sebagai motor penggerak pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kader. Melalui rapat rutin bulanan yang digelar di sekretariat PAC Sawahan, Minggu (2/11/2025), para pengurus bersama perwakilan ranting membahas langkah strategis untuk membangun kemandirian ekonomi di lingkungan kader.
Fokus utama rapat kali ini mencakup tiga bidang prioritas, yakni pelatihan tenaga kerja, pengembangan UMKM, dan usaha bersama anggota. Semua langkah ini diarahkan untuk menumbuhkan ekonomi kader yang berdaya saing dan mandiri di tengah dinamika kota metropolitan.

Fuji Andansari, Pengurus Bidang Ekonomi, UMKM, dan Tenaga Kerja MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, menegaskan komitmen pihaknya untuk memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Ia menjelaskan bahwa Pemuda Pancasila tengah menjalin kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya dalam program pelatihan tenaga kerja sektor pertukangan dan wirausaha.
“Kami berupaya agar kader Pemuda Pancasila memiliki keterampilan yang bisa langsung diterapkan. Gelombang pertama pelatihan sudah berjalan, dan kami sedang menyiapkan gelombang kedua serta ketiga. Tujuan utamanya adalah mengurangi pengangguran dan membangun kemandirian ekonomi di kalangan anggota,” ujar Fuji Andansari.

Pelatihan ini bukan sekadar peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga membangun mental wirausaha di kalangan anggota. Melalui pendekatan tersebut, diharapkan kader Pemuda Pancasila dapat menjadi pelaku usaha baru yang tangguh dan siap bersaing di sektor ekonomi produktif.
Selain pelatihan kerja, PAC Sawahan juga terus menggulirkan program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. Salah satu program yang kini tengah digarap adalah Wisata Basar Keliling, yakni inisiatif untuk menghadirkan pasar kreatif dan kuliner rakyat secara mobile di berbagai titik wilayah Sawahan.
Program tersebut kini sedang dalam tahap proses perizinan dengan Dinas Pariwisata Kota Surabaya, dan diharapkan segera terealisasi. Melalui kegiatan ini, kader Pemuda Pancasila bersama pelaku UMKM lokal dapat memasarkan produk mereka sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat sekitar.
“Kami ingin kader bisa ikut serta dalam kegiatan yang bukan hanya sosial, tapi juga bernilai ekonomi. Wisata Basar Keliling akan jadi wadah memperkenalkan produk kader dan UMKM binaan kami,” jelas Fuji.
Dalam arah pembahasan yang sama, Thimotius Andrianto, pengurus MPC Pemuda Pancasila Surabaya yang juga menjadi penggerak bidang ekonomi di tingkat ranting, menegaskan pentingnya kemandirian ranting sebagai tulang punggung organisasi.
“Kita ingin setiap ranting bisa mandiri dan punya usaha sendiri, seperti Warung Pancasila atau unit usaha kecil lain. Kalau ranting bisa hidup, otomatis kadernya juga bisa sejahtera. Kita ingin Pemuda Pancasila jadi organisasi yang melahirkan pengusaha, bukan hanya pencari kerja,” tegas Thimotius.
Menurutnya, ranting yang kuat secara ekonomi akan memberi dampak positif bagi keberlangsungan organisasi secara keseluruhan. Dengan semangat gotong royong dan kemandirian usaha, setiap ranting dapat menjadi contoh nyata penerapan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Rapat rutin PAC Pemuda Pancasila Sawahan kali ini menjadi penegasan arah baru organisasi: bahwa pembinaan ideologi dan sosial harus berjalan beriringan dengan pembangunan ekonomi kader. Hingga akhir tahun 2025, tiga fokus utama akan terus digenjot, yakni program pelatihan kerja, penguatan UMKM, dan pendampingan usaha anggota.
Langkah ini diharapkan mampu menciptakan basis ekonomi produktif di setiap ranting, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi anggota dan masyarakat sekitar.
“Kalau kader bisa mandiri dan membuka usaha sendiri, itu artinya Pemuda Pancasila turut berkontribusi nyata dalam mengurangi pengangguran di Surabaya,” tutup Fuji Andansari.
PAC Pemuda Pancasila Sawahan Surabaya menunjukkan bahwa organisasi kepemudaan tidak hanya berbicara tentang semangat kebangsaan, tetapi juga aksi nyata dalam membangun ekonomi masyarakat. Melalui sinergi dengan instansi pemerintah dan penguatan internal, Pemuda Pancasila menjadi simbol gerakan sosial-ekonomi yang produktif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.(**)
									





