SURABAYA, Nusantaraabadinews.com ~ Ketidaktahuan masyarakat awam mengenai cara pemberian pertolongan bantuan hidup
dasar atau tehnik RJP yang tepat, turut berperan dalam menyumbang kejadian henti jantung yang
terjadi di rumah dan di tempat umum (29/09/24).
Henti jantung yang terjadi di luar Rumah Sakit dapat ditangani, disini panggilan hati Dwi Suryo Widiyanto, S.Pd dalam penyebaran Ilmu Bantuan Hidup Dasar Sangat diperlukan, maka dwi memiliki gagasan mengadakan kegiatan Seminar dan praktek PPGDT untuk para remaja di kota surabaya dibantu oleh rekan TSR Rudy Winarno bekerjasama dengan Pandawa Nusantara Official Internasional education trainer Community development dan Trans Studio Mini Rungkut Surabaya
Dngan melakukan pelatihan tindakan pengenalan BHD RJP saat awal serangan, namun yang menjadi fenomena di masyarakat
adalah ketidaktahuan orang awam mengenai bagaimana cara pemberian pertolongan atau tehnik RJP yang tepat
Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengenalan pengetahuan terkait bantuan
hidup dasar di mulai dari Palang Merah Remaja SMK Ketintang dan SMK Farmasi Surabaya Metode: Metode yang digunakan dalam program
kegiatan pengabdian ini adalah Jam pertama dengan metode ceramah dan Jam kedua simulasi tentang
bantuan hidup dasar untuk masyarakat awam.
Hasil dan Kesimpulan Menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan pre kegiatan yaitu rerata 48,30 dengan nilai minimum 13 dan nilai maksimum 73.
Sedangkan nilai post kegiatan rerata 77,60 dengan nilai minimum 66 dan nilai maksimum 93. Saran:
Agar pihak Anggota Palang Merah Remaja menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari kegiatan
edukasi BHD sehingga dapat meningkatkan skill RJP untuk menolong korban henti jantung
Next
Dwi Suryo akan mengadakan event yang lebih besar lagi melibatkan Palang Merah Remaja setingkat Jawa Timur dengan tujuan agar ilmu ini bisa dikenal di masyarakat lebih banyak lagi, tutup dwi.(teguh)