Istri Presiden RI Ke-4 Safari Ramadan di sekolah DAPENA Surabaya

  • Whatsapp
Img 20250317 Wa0009
Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid berbincang dengan kaum dhuafa dalam acara Safari Ramadan di sekolah DAPENA, Surabaya.

SURABAYA, Nusantaraabadinews – Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, menggelar Safari Ramadan di sekolah DAPENA Surabaya.

Safari Ramadan yang dilakukan istri Presiden Republik Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid ini juga dihadiri Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza UI Haq.

Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang menjadi tujuan Sinta yang sebelumnya sudah melakukan safari dibeberapa kota Jawa Timur seperti Banyuwangi, Bondowoso, Mojokerto dan Gresik.

Img 20250317 Wa0009
Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid berbincang dengan kaum dhuafa dalam acara Safari Ramadan di sekolah DAPENA, Surabaya.

Ditengah para siswa dan kaum dhuafa yang hadir, Sinta Nuriyah mengaku sudah melakukan kegiatan seperti ini sejak tahun 2000 atau 25 tahun.

Ketika itu Sinta kerap mendampingi suaminya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat menjadi presiden untuk mendengarkan keluh kesah dari kaum dhuafa dan marjinal.

“Jadi kegiatan seperti ini sudah saya lakukan sejak mendampingi Gus Dur di Istana Negara. Sering sahur bersama kaum dhuafa dan marjinal,” ujar Sinta, Minggu (16/03/25).

Bahkan dirinya juga kerap melakukan sahur on the road saat ramadan di tempat-tempat yang tidak lazim. Seperti di pasar, kolong jembatan, alun-alun, terminal hingga mendatangi rumah tukang sampah.

“Jadi saya kalau sahur bersama kuli bangunan sahur di kolong jembatan. Kalau saya bersama mbok bakul (pedagang, Red) maka sahur di tengah pasar. Kalau sahur dengan tukang sampah saya akan sahur ke rumah mereka. Sehingga mengerti kondisi yang sebenarnya terjadi di tengah masyarakat,” terangnya.

Kegiatan yang Sinta lakukan ini untuk bersilaturahmi kepada masyarakat maupun mendengarkan keluh kesah yang terjadi di tengah masyarakat kelas menengah ke bawah. Menurutnya kegiatan ini juga kaitannya dengan agama, kemanusiaan serta kewarganegaraan.

“Kegiatan yang saya lakukan kaitannya urusan agama, kemanusiaan dan kewarganegaraan. Karena semua saling berkaitan tidak saling terpisah antara agama kemanusiaan dan kewarganegaraan. Saling menghormati dan menghargai,” jelas Sinta.

Dalam kunjungannya tersebut, Sinta juga berinteraksi kepada para siswa, bahkan mereka pun aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh istri presiden Gus Dur tersebut.

Ketika itu Sinta pun melontarkan pertanyaan terkait dengan puasa yang mengajarkan tentang apa saja? Para siswa pun satu persatu menjawab seperti mengajarkan kesabaran.

“Betul, puasa mengajarkan banyak hal yang positif. Puasa mengajarkan kesabaran maupun menahan hawa nafsu. Puasa juga mengajarkan kemanusiaan,” kata Sinta lagi.

Sementara Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza UI Haq mengaku bersyukur bisa bertemu dan berkumpul dengan seorang perempuan yang konsisten menyuarakan keadilan.

“Beliau (Sinta, Red) selama 25 tahun sudah menggelar buka dan sahur dengan turun langsung ke masyarakat. Beliau merupakan teladan bagi anak muda di dalam memperjuangkan Indonesia yang berkeadilan dan majemuk,” ungkap Fajar.

Bagi Fajar forum seperti ini sangat penting untuk merekatkan ukhuwah islamiah dan menunjukan ibadah yang berdimensi sosial.

“Saya merasa forum ini sangat penting untuk menguatkan ukhuwah dan menunjukkan ibadah yang berdimensi sosial,” ujar Fajar.

Fajar juga mengaku bersyukur bisa bertemu dan berkumpul dengan seorang tokoh perempuan yang konsisten menyuarakan keadilan.

“Selama 25 tahun menggelar buka dan saur. Teladan mengajari yang muda muda didalam memperjuangkan Indonesia yang berkeadilan dan majemuk,” ungkap pria yang pernah menjadi Ketum Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukoharjo ini.

Sinta mulai aktif menggelar sahur bersama dengan masyarakat sejak tahun 2000 pertama kosentrasi Sinta pada sahur kemudian banyak permintaan sehingga dia pun juga mengadakan buka bersama.

“Pada ramadan tahun ini ibu Sinta Nuriyah mengunjungi 31 titik di Pulau Jawa salah satunya di Surabaya. Kemarin sudah di Mojokerto, Banyuwangi, Jember, Gresik Bondowoso. Senin sore buka puasa ke solo sampai berakhir tanggal 27 Maret dengan sahur keliling di Tangerang,” ungkap Ketua Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Nia Syarifuddin.

Nia mengaku pemilihan tempat yang dikunjungi Sinta berdasarkan partisipasi. Pihaknya juga sudah merapatkan 3 bulan sebelumnya. Lebih lanjut dia menjelaskan kegiatan yang didatangi Sinta lebih banyak bersilaturahmi menyapa masyarakat.

“Ibu Sinta datang ingin bersilahturahmi dengan masyarakat. Kalau bisa pemerintah daerah juga harus datang mendengarkan keluhan dari masyarakat,” tutur Nia.

Selain safari ramadan, dalam acara juga ada santunan berupa pembagian sembako kepada ratusan kaum dhuafa. Staf Yayasan DAPENA, Istu Ningsih mengaku bangga dengan hadirnya ibu negara presiden RI ke-4 dan juga Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah. Bahkan pihaknya juga sudah menggelar diskusi dengan Wamen terkait kondisi sekolah

“Ini baru pertama kali di DAPENA, momen puasa ramadan luar biasa bagi kami karena awalnya hanya mengajukkan ke Bu Shinta tapi kita didatangi Wamen kita juga diskusi kondisi sekolah,” kata Istu Ningsih.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *