2 Oknum Pesilat Dibekuk Terkait Penyerangan Warung di Manyar

  • Whatsapp
Screenshot 20241009 185547 Samsung Internet

SURABAYA, Nusantaraabadinews.com Tim Respon Cepat Tindak Patroli Perintis Presisi (Respatti) Sat Samapta Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan dua pemuda yang diduga terlibat dalam penyerangan sebuah warung di Jalan Manyar, Surabaya, pada Rabu (9/10) dini hari.

Diketahui Insiden itu diduga melibatkan sekelompok oknum anggota perguruan silat PSHT yang tengah konvoi usai pesta minuman keras.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Lutfi melalui Kasat Samapta AKBP Teguh mengungkapkan, penyerangan tersebut diduga dipicu oleh perseteruan dengan anggota perguruan silat lain, yakni IKSPI.

“Menindaklanjuti aduan warga, Tim Respatti yang dipimpin oleh Aipda Anto Ibnu segera menuju lokasi kejadian dan melakukan penyisiran di sepanjang Jalan Manyar Surabaya,” kata, AKBP Teguh.

Dalam operasi tersebut, ungkap AKBP Teguh, tim menemukan dan mengejar sekitar 40 pemuda yang diduga oknum anggota PSHT. Setelah pengejaran, dua orang berhasil diamankan di kawasan Jalan Gubeng.

Img 20241009 Wa0082“Kedua pemuda yang ditangkap tersebut adalah Fernando (18), warga Kedinding Lor, dan Ahmad Rizeki K (20), warga Tanah Merah Utara,” tutur AKBP Teguh, pada Rabu (8/10).

Teguh menjelaskan, berdasarkan pengakuan mereka, kelompok tersebut sebelumnya berkumpul di sebuah warung di daerah Rungkut dan terlibat pesta minuman keras sebelum melakukan konvoi dan aksi penyerangan.

“Dari tangan keduanya, Tim Respatti mengamankan barang bukti berupa dua unit handphone, satu sepeda motor, dan sebatang bambu yang diduga digunakan dalam penyerangan. Kedua pelaku beserta barang bukti telah diserahkan ke Polsek Mulyorejo untuk proses pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Teguh.

Img 20241009 Wa0070Sementara itu Kasi Humas Polrestabes AKP Haryoko Widhi, menambahkan bahwa pihaknya akan terus menindak tegas segala bentuk gangguan keamanan, terutama yang melibatkan kelompok perguruan silat dan tawuran antar warga.

“Kepolisian Polrestabes akan melakukan penyisiran secara berkala untuk menjaga ketertiban di wilayah Surabaya dan mencegah tindakan anarkis seperti ini terulang kembali,” pungkasnya. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *