BKKBN Jatim Gelar Apel Siaga: Komitmen Cegah Stunting Lewat Gerakan Orang Tua Asuh

  • Whatsapp
Img 20250319 Wa0149
BKKBN Jatim Sukseskan Gerakan Orang Tua Asuh, 30 Penyuluh Terjun ke Lapangan Cegah Stunting

SURABAYA, Nusantaraabadinews  – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur menggelar Apel Siaga Komitmen Sukseskan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting pada Rabu (19/3/2025). Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat aksi nyata pencegahan stunting di Jawa Timur, dengan melepas 30 motor Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) untuk mendistribusikan bantuan langsung kepada keluarga sasaran di Surabaya.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, yang memimpin langsung kegiatan ini menegaskan bahwa Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) merupakan bentuk kepedulian sosial melalui donasi masyarakat guna mendukung keluarga berisiko stunting.

Bacaan Lainnya
Img 20250319 Wa0149
BKKBN Jatim Sukseskan Gerakan Orang Tua Asuh, 30 Penyuluh Terjun ke Lapangan Cegah Stunting

“Hari ini kami melaksanakan safari Ramadhan dengan mendistribusikan donasi dari orang tua asuh. Bantuan ini berasal dari komunitas PKB di Surabaya yang menggalang dana untuk disalurkan kepada keluarga yang membutuhkan,” ujar Maria Ernawati.

Gerakan ini tidak hanya berfokus pada pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, tetapi juga mencakup perbaikan rumah tidak layak huni, sanitasi, dan penyediaan air bersih untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga sasaran.

Sebanyak dua keluarga di Surabaya menjadi penerima bantuan dalam program ini. Kunjungan dilakukan ke rumah Saiful Arif di Ngagel Timur V No. 92 yang masuk dalam kategori penerima bantuan nutrisi, serta Saiful Anwar di Pucang Sewu 7 No. 28 yang mendapatkan bantuan kategori non-nutrisi.

Bantuan yang diberikan mencakup paket sembako, makanan tambahan bergizi bagi balita, hingga perbaikan fasilitas sanitasi dan air bersih. Tak hanya itu, BKKBN juga menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) untuk membantu teknologi penyediaan air bersih, serta Kementerian PUPR yang berkontribusi dalam renovasi rumah layak huni.

Salah satu penerima bantuan, Saiful Arif, mengaku sangat bersyukur atas perhatian yang diberikan pemerintah.

“Saya sangat terbantu dengan adanya program ini. Saya mendapatkan sembako dan makanan tambahan untuk balita. Harapan saya, bantuan seperti ini bisa terus berlanjut agar keluarga kurang mampu semakin terbantu,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Gubeng, Eko Kurniawan Purnomo, menyampaikan bahwa saat ini terdapat 10 anak pra-stunting dan 6 anak stunting di wilayahnya yang mendapatkan pendampingan intensif.

“Anak-anak yang sudah stunting kami dampingi ke puskesmas atau rumah sakit rujukan, sementara yang pra-stunting kami pastikan mendapat asupan gizi yang cukup agar tidak mengalami stunting. Kami berterima kasih kepada BKKBN atas dukungan dan perhatiannya kepada warga kami,” jelasnya.

Sebagai rangkaian penutup acara, BKKBN Jawa Timur juga meresmikan UPPKA Ramadhan Sale 2025, sebuah program yang bertujuan mendorong pemberdayaan ekonomi keluarga melalui usaha mikro.

Maria Ernawati menegaskan bahwa upaya pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas, akademisi, dan sektor swasta.

“Kami ingin menciptakan generasi yang sehat dan bebas stunting. Ini adalah tugas kita bersama, dan sinergi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia,” pungkasnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak keluarga mendapatkan akses terhadap nutrisi yang cukup, lingkungan yang sehat, serta kesempatan hidup yang lebih baik untuk anak-anak mereka.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *