MOJOKERTO, Nusantaraabadinews – Tragedi tanah longsor yang melanda Jalur Alternatif Batu–Mojokerto, tepatnya di kawasan Cangar, memakan korban jiwa sebanyak sembilan orang. Proses evakuasi telah selesai dan operasi pencarian resmi ditutup pada Jumat, 4 April 2025 pukul 13.00 WIB. Saat ini, arus lalu lintas dari dua arah masih lumpuh total akibat jalan tertutup material longsor.
Upaya penyelamatan korban yang terjebak dalam dua kendaraan telah berhasil dilakukan. Total 9 korban dinyatakan meninggal dunia, sementara 6 korban dirujuk ke RS Bhayangkara Kota Batu dan 3 lainnya ke rumah sakit di wilayah Mojokerto. Identifikasi korban masih menunggu konfirmasi resmi dari pihak rumah sakit.

Berikut ini adalah identitas korban yang telah dihimpun oleh Posko Gabungan:
Dari Mobil Inova Ribon, asal Desa Klopo Sepuluh, Sukodono, Sidoarjo:
Masjid Zatmo Setio (sudah dimakamkan)
Rani Angraini (28)
H. Wahyudi (71)
Hj. Jainah (61)
Syahrul Nugroho RS (6)
Putri Qiana Ramadhani (2)
Sauda (70), asal Desa Suruh, Sukodono
Dari Mobil Pick-Up S 9137 NI, asal Desa Jatijejer, Trawas, Mojokerto:
Fitria Handayani (30)
Ahmat Fiki Muzaki (30)
Mikaila FZ (3)
Meski proses evakuasi selesai, pembersihan material longsor di jalur utama masih berlangsung. Koordinasi lintas instansi, termasuk PUPR Provinsi Jawa Timur dan PUPR Kabupaten Mojokerto, terus dilakukan untuk mempercepat proses pembukaan akses. Hingga kini, arus lalu lintas belum dapat dilalui dan masyarakat diminta untuk mencari jalur alternatif lain.
Penanganan bencana melibatkan puluhan pihak yang berjibaku di lapangan, antara lain:
BPBD Provinsi Jawa Timur
Unit Siaga SAR Malang Raya
BPBD Kabupaten Mojokerto & Kota Batu
Tahura R. Soerjo Jawa Timur
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batu
TNI, POLRI, PSC Kota Batu
Relawan dari CORRE Indonesia, PMI, SAR MTA, KNDJH Rescue, dan lainnya
Keterlibatan aktif warga setempat juga menjadi kekuatan utama dalam penanganan bencana ini.(**)