JEMBER, Nusantaraabadinews.com – Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur, Heru Satriyo, menyoroti kondisi Kabupaten Jember yang menurutnya “sedang tidak baik-baik saja.” Pernyataan itu disampaikannya dalam acara buka puasa bersama dan santunan anak yatim piatu di Aula PTPN 1, Jalan Gajah Mada. Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian Safari Ramadan MAKI Jawa Timur, yang setelah Jember akan berlanjut ke Malang, Madiun, hingga kota terakhir.
Heru menegaskan bahwa pihaknya tetap konsisten mengawal dugaan kasus korupsi hibah di Jawa Timur. Ia juga menyinggung adanya isu keretakan hubungan antara Bupati dan Wakil Bupati Jember yang semakin memperkeruh situasi. “Jember saat ini sedang tidak baik-baik saja, itu yang perlu saya pertebal. Harapannya, Jember bisa menuju lebih baik,” ujar Heru di hadapan peserta acara.
Lebih lanjut, MAKI Jawa Timur mengklaim bahwa 95% anggota DPRD Jawa Timur berpotensi terseret dalam kasus dugaan korupsi dana hibah provinsi. “MAKI Jawa Timur tidak pernah mencabut pernyataan bahwa 95% anggota DPRD Jawa Timur akan masuk penjara gara-gara hibah provinsi. Setelah Lebaran, saya kasih bocoran, 21 tersangka akan diambil KPK,” tegasnya.
Menurutnya, penyelidikan KPK terus berkembang dan diprediksi akan menyeret lebih banyak tersangka. Ia mengungkapkan bahwa di Jember sendiri, sebanyak 144 kelompok penerima hibah sudah diperiksa, dan ditemukan kejanggalan yang signifikan. “Kejanggalannya luar biasa. Semoga Jember lebih baik, karena saat ini Jember sudah tidak baik-baik saja,” katanya.
Heru menegaskan bahwa MAKI Jawa Timur tidak akan lelah mengawal proses hukum terkait dana hibah ini. Ia berharap penyelidikan dapat berjalan transparan dan mampu membawa perubahan bagi Jember dan Jawa Timur secara keseluruhan.
(Erman)