SURABAYA, Nusantaraabadinews – Sebanyak 2.407 orang dari 27.696 pendaftar, diterima sebagai calon mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Kepastian ini setelah Unair resmi mengumumkan hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih, SE, MT, AK, mengungkapkan bahwa program sarjana dengan peminat terbanyak di bidang Saintek adalah S1 Pendidikan Kedokteran dengan keketatan 3,62 persen.
Sementara di bidang Soshum, program studi S1 Ilmu Komunikasi menjadi yang paling ketat yaitu 4,04 persen.
Selain itu, program vokasi D4 Teknologi Laboratorium Medik memiliki tingkat keketatan tertinggi, yakni hanya 3,1 persen.
Prof. Nasih juga menambahkan bahwa dalam jalur SNBP ini terdapat penerima Golden Ticket, yang dipilih berdasarkan prestasi akademik, kepemimpinan sebagai ketua OSIS, serta prestasi keagamaan.
Selain itu, dari total mahasiswa yang diterima, sebanyak 690 orang atau 28,7 persen merupakan penerima KIP Kuliah.
Sementara itu, 1.853 mahasiswa yang diterima atau 77 persen adalah perempuan. Dan mahasiswa yang lolos berasal dari 1.103 sekolah di 36 provinsi di Indonesia.
Salah satu pendaftar yang lolos SNBP 2025, Yasmin Nayla Nur Hakim Barubara dari SMAS Al Azhar Plus Kota Medan, menjadi mahasiswa termuda yang diterima pada jalur ini.
Yasmin, yang baru berusia 14 tahun 3 bulan, diterima di S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan.
“Saya sengaja memilih program studi ini karena sesuai dengan perkembangan teknologi masa depan, terutama dalam bidang kecerdasan buatan dan robotika,” jelas Yasmin.
Selain Yasmin, Jose Tristan Prabowo dan Marchello Nathan Prabowo, merupakan saudara kembar yang diterima di UNAIR namun pada program studi yang berbeda.
Jose, yang merupakan siswa SMAN 1 Surabaya, diterima di S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, sama seperti Yasmin. Sementara Marchello diterima di S1 Kedokteran Hewan.
Jose mengungkapkan ketertarikannya terhadap teknologi sejak kecil, terutama karena ia penasaran dengan perkembangan teknologi yang sebelumnya hanya ada dalam imajinasi, tetapi kini telah menjadi kenyataan.
“Saya temukan yang paling linier adalah di UNAIR yang memiliki Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM). Hal ini sudah saya rencanakan sejak SMP, sehingga saya memutuskan untuk masuk SMAN 1 Surabaya, berbeda dengan saudara saya,” ungkap Jose.(**)