Serukan Hati Bersih, Pesan Imam Besar Masjid Al Akbar di Halal Bihalal YPTA Surabaya 2025

  • Whatsapp
Img 20250413 Wa0027

SURABAYA, Nusantaraabadinews – Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya menggelar acara Halal Bihalal 1446 H untuk mempererat tali silaturahmi pasca bulan suci Ramadhan.

Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M., dalam sambutannya, menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan selama perjalanan kerja bersama.

“Atas nama pengurus, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnyakepada para pendidik, tenaga kependidikan, dan mitra kerja. Mungkin selama bekerja sama,kami belum bisa memuaskan semua pihak. Mohon maaf atas kekurangan kami dalammelayani Bapak-Ibu sekalian,” ungkap J. Subekti.

Dalam halal bihalal bertemakan “Dengan Hati Yang Bersih Kita Satukan Tekad untuk Indonesia Tangguh” ini, J. Subekti juga mengajak seluruh civitas untuk terus menjaga semangat kerja dan kebersamaan, tanpa mengejar hal-hal yang semu.

“Jangan mengejar kupu-kupu sampai tenaga kita habis. Mari kita bangun taman yang indah di kampus ini, agar kupu-kupu datang dengan sendirinya,” pesan J. Subekti dalam acara yang dilaksanakan di Ruang R. Soeparman Hadi Pranoto Lt. 9 Gedung Graha Wiyata Untag Surabaya, Jumat (11/04/25) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, J. Subekti mengaku optimis kehadiran para tokoh agama dan dukungan semua pihak akan membawa kemajuan bagi seluruh lembaga dibawah naungan YPTA, termasuk Untag Surabaya, SMPTAG Surabaya dan SMATAG Surabaya.

Halal Bihalal ini menghadirkan Dr. H. Ahmad Muzzaky Al Hafidz,M.Ag., Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya sekaligus Imam Besar Masjid Islamic Raya Jawa Timur.

Dalam ceramah sekaligus tausiyahnya, Dr. H. Ahmad Muzzaky Al Hafidz,M.Ag., menekankan bahwa Ramadhan bukanlah sekadar seremonial, melainkan proses pembentukan hati dan spiritualitas.

“Yang digarap oleh Ramadhan adalah hati. Kalau hati bersih, pikiran akan jernih. Apapun profesinya, bila hatinya bersih, maka hidupnya akan aman dan tenang,” terang Ahmad Muzzaky.

Menurutnya, keimanan yang kuat itu adalah tidak berburuk sangka pada siapapun, mampu memaafkan, dan menumbuhkan kasih sayang dalam kehidupan.

“Silaturahmi bukan sekadar bertemu dan berjabat tangan. Silaturahmi adalah memaafkan, menghapus benci dan dendam, serta menghadirkan cinta kasih,” ujar Ahmad Muzzaky yang juga Dewan Hakim MTQ Nasional.

Ahmad Muzzaky juga menegaskan bahwa hidup yang tulus karena Allah tidak akan membuat seseorang merasa bosan atau lelah, karena nilai tertinggi dalam hidup adalah ketulusan, bukan penilaian dari manusia.

“Orang yang hidup karena Allah tidak akan pernah bosan dan capek. Ketulusan tidak bergantung pada manusia, tapi bersandar pada Tuhan,” jelasnya.

Halal Bihalal yang dihadiri seluruh keluarga besar YPTA Surabaya, termasuk para guru, dosen,dan tenaga kependidikan dilingkungan YPTA Surabaya ini ditutup dengan doa bersama dan saling bermaafan sebagai bentuk nyata dari semangat Halal Bihalal, menyucikan hati dan memperkuat kebersamaan.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *