LaNyalla: Koperasi Merah Putih Kunci Gerakan Kembali ke Desa dan Pemulihan Ekonomi Pascaphk

  • Whatsapp
Img 20250506 Wa0045
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberikan pernyataan tentang pentingnya koperasi desa sebagai solusi pemulihan ekonomi bagi korban PHK

JAKARTA, Nusantaraabadinews – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan bahwa keberadaan Koperasi Merah Putih di hampir seluruh desa di Indonesia harus dimaksimalkan sebagai pintu masuk bagi Gerakan Kembali ke Desa (GKD), terutama bagi para korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor manufaktur.

Kita menghadapi fakta bahwa banyak pabrik mengurangi karyawan. Di satu sisi, banyak korban PHK yang berasal dari desa, yang melakukan urbanisasi ke kota karena sulitnya lapangan pekerjaan di desa. Sekarang ada Koperasi Merah Putih di setiap desa. Ini harus dipikirkan, agar sekaligus menjadi pintu bagi Gerakan Kembali ke Desa, karena adanya aktivitas ekonomi, ujar LaNyalla.

Menurut mantan Ketua DPD RI itu, desa harus ditempatkan sebagai kekuatan utama dalam membangun ekonomi kerakyatan dan kemandirian pangan nasional. Hal ini bukan hanya untuk menekan arus urbanisasi, tetapi juga untuk memastikan ketahanan ekonomi dari tingkat akar rumput.

Img 20250506 Wa0045
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberikan pernyataan tentang pentingnya koperasi desa sebagai solusi pemulihan ekonomi bagi korban PHK

Dalam banyak kesempatan, saya selalu menekankan pentingnya desa menjadi kekuatan ekonomi. Selain untuk mencegah urbanisasi, juga untuk membangun ketahanan ekonomi rakyat dan ketahanan pangan nasional, tambahnya.

LaNyalla juga menyoroti pentingnya dukungan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank milik negara. Ia menilai program ini tidak boleh berhenti pada pendirian koperasi semata, melainkan harus ditopang oleh sinergi lintas sektor dan kementerian.

Apalagi Koperasi Merah Putih itu nantinya didanai melalui KUR dari bank-bank negara. Sehingga seharusnya menjadi pengungkit ekonomi. Tinggal bagaimana keterlibatan aktif penduduk di desa agar merasakan manfaat ekonomi. Ini membutuhkan keterlibatan lintas kementerian. Mulai dari pertanian, UMKM, industri kreatif, pariwisata, perdagangan, dan lainnya, bukan kemenkop saja, tegasnya.

LaNyalla turut mengingatkan agar program ini tidak menjadi proyek jangka pendek tanpa pendampingan berkelanjutan. Ia meminta agar dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap perjalanan koperasi tersebut agar segala permasalahan dapat segera diatasi.

Saya berharap ada monitoring dan evaluasi yang ketat terhadap perjalanan Koperasi Merah Putih tersebut. Sehingga diketahui dengan dini problematika yang dihadapi, untuk segera ditemukan solusinya. Jangan setelah didirikan lalu dibiarkan tanpa pendampingan yang intens, pungkasnya.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *