JEMBER, Nusantaraabadinews.com – Bupati Jember, Gus Fawaid, menyampaikan pidato inspiratif dalam acara Launching Cinta Bergema, program beasiswa yang digagas Pemkab Jember. Dalam pidatonya, beliau menyoroti kondisi memprihatinkan fasilitas pendidikan di Kabupaten Jember.
Sebanyak lebih dari 1.500 sekolah mengalami kerusakan berat, yang menjadi fokus utama pemerintah daerah dalam perbaikan infrastruktur pendidikan selama lima tahun ke depan. Gus Fawaid menegaskan bahwa langkah serius sudah diambil melalui efisiensi APBD 2025 untuk perbaikan sekolah, dan kolaborasi dengan pemerintah pusat akan terus diupayakan.
Bupati menyoroti pentingnya pembaruan dan ketelitian dalam Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Menurutnya, banyak sekolah yang tidak mendapatkan bantuan karena data yang diajukan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Ia meminta seluruh kepala sekolah memperbaiki dan mengisi dapodik secara jujur dan akurat, agar bantuan pusat bisa lebih maksimal.
Pemerintah pusat, lanjutnya, siap mendukung Jember asalkan data yang disajikan akurat dan kebutuhan lapangan tercermin nyata.
Dalam pidatonya, Gus Fawaid juga menekankan pentingnya akses pendidikan tinggi melalui beasiswa, ia menargetkan 20.000 anak Jember dapat mengenyam pendidikan gratis hingga perguruan tinggi selama lima tahun ke depan. Beasiswa ini akan difokuskan kepada anak-anak Jember yang menempuh pendidikan di kampus-kampus dalam wilayah Jember, dengan tetap membuka peluang untuk kuliah di luar kota bahkan luar negeri, ia percaya bahwa kampus-kampus Jember memiliki kualitas bersaing dan harus didorong untuk terus berkembang.
Gus Fawaid juga menghapus stigma negatif pada beasiswa yang selama ini sering dilabeli sebagai “beasiswa miskin.” Ia meminta program beasiswa Pemkab tidak lagi menggunakan istilah tersebut demi menjaga martabat dan semangat siswa penerima.
Tak hanya UKT, pemerintah juga akan memberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp500 ribu per bulan bagi mahasiswa penerima beasiswa. Langkah ini diambil sebagai respons atas banyaknya keluhan wali santri dan orang tua terkait kesulitan biaya hidup mahasiswa.
Di akhir pidatonya, Gus Fawaid menyampaikan harapannya agar anak-anak Jember juga bisa melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri. Ia membuka peluang kerja sama dengan kampus-kampus di Timur Tengah dan Tiongkok.
Meski jumlah penerima beasiswa luar negeri masih terbatas, pemerintah berkomitmen akan terus memperluas cakupan ke depan. “Saya membangun Jember tidak bisa sendirian,” tegasnya, sambil mengajak seluruh elemen untuk bergandengan tangan memajukan dunia pendidikan Jember. (Erman)