SURABAYA, Nusantaraabadinews.com – Diabetes dan Kolesterol adalah dua penyakit kronis yang perlu diwaspadai masyarakat, khususnya para generasi muda.
Hal ini dikarenakan dua penyakit kronis tersebut sering kali tidak menunjukkan gejala dini. Oleh sebab itu, Diabetes dan Kolesterol sering kali disebut The Silent Killer.

Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dr. Renata Primasari, M.Biomed., Sp.PK, menjelaskan penyakit seperti diabetes dan kolesterol ini sering disebut Silent Killer karena gejalanya tidak selalu muncul diawal.
“Banyak orang merasa tubuhnya baik-baik saja, padahal di dalam tubuhnya sudah terjadi kerusakan secara perlahan,” katanya dalam siaran langsung Instagram edukatif bersama dr. Renata Primasari, M.Biomed., Sp.PK, Rabu (04/06/25).
Dalam sesi siaran langsung edukatif Instagram bertajuk “Waspada The Silent Killer: Mengenal Lebih Dalam Pemeriksaan Lab Diabetes dan Kolesterol” ini, dr. Renata menyoroti tren yang mengkhawatirkan dikalangan usia produktif.
“Yang membuat saya khawatir, saat ini justru kelompok usia muda karena gaya hidup modernnya yang pasif, makan makanan cepat saji tinggi gula dan lemak, serta jarangnya melakukan cek kesehatan. Perhatikanlah gejala kecil seperti sering haus, sering buang air kecil, turun berat badan tiba-tiba, atau cepat lelah. Jangan abaikan,” ungkap dr. Renata.
Dalam siaran langsung edukatif Instagram yang digelar FK Untag ini, dr. Renata juga berbagi banyak wawasan terkait pentingnya deteksi dini.
“Sebagai dokter dengan latar belakang biomedis, saya sangat paham bagaimana penyakit ini berkembang. Edukasi dan pemeriksaan rutin adalah kunci utama untuk menghindari dampak fatal yang sebenarnya bisa dicegah,” jelasnya.
Dr. Renata menegaskan pentingnya kesadaran diri untuk segera melakukan pemeriksaan laboratorium.
“Untuk mengetahui apakah kita menderita diabetes atau tidak, satu-satunya cara yang pasti adalah melalui pemeriksaan laboratorium. Tes yang bisa dilakukan antara lain cek glukosa puasa, cek glukosa sewaktu, dan pemeriksaan HbA1c. Saya pribadi paling merekomendasikan cek HbA1c karena hasilnya bisa menunjukkan rata-rata kadar gula darah dalam tiga bulan terakhir, bukan hanya kondisi sesaat. Ini penting untuk gambaran yang lebih akurat mengenai kondisi metabolisme gula tubuh kita,” terang Renata.
Dosen FK Untag ini juga turut menjelaskan pemeriksaan laboratorium yang tepat untuk kolesterol.
“Jenis-jenis yang perlu diperiksa antara lain HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), trigliserida, dan total kolesterol. Total kolesterol ini merupakan akumulasi dari semua jenis kolesterol yang ada dalam tubuh kita,” papar dr. Renata.
Selain aktif sebagai akademisi dan dokter, dr. Renata juga menulis buku berjudul “Infeksi Menular melalui Transfusi Darah 1” yang menambah kontribusinya dalam dunia medis, khususnya dalam edukasi laboratorium klinis.
“Mulailah dari langkah kecil yakni makan sehat, olahraga teratur, dan kelola stres. Jangan tunggu sakit dulu untuk berubah,” ajak dr. Renata di akhir sesi siarannya.
FK Untag Surabaya terus mendukung kesadaran kesehatan masyarakat melalui edukasi dan fasilitas terbaik.
Dengan fasilitas Kadaver dan digital anatomy, FK Untag membekali mahasiswa dengan teknologi mutakhir untuk memahami anatomi tubuh secara mendalam. FK Untag berkomitmen mencetak dokter yang tangguh dan berintegritas.(**)